Joko Pitoyo |
\
Menurut Joko, itu tidak sepenuhnya benar, sebab saat ini kelompok kerja (Pokja) yang menjalankannya merupakan tenaga ahli, tidak seperti dulu yang masih disebut tukang pelelangan. "Pokja ini mandiri, dibuat sistem agar tak mudah terintervensi, baik dari penyelenggara negara atau yang lain. Sekarang kan fungsional," tegasnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Joko juga menambahkan, proses lelang maupun pengadaan barang sudah dilakukan oleh tenaga profesional yang bekerja sesuai aturan dan transparan. Lelang sendiri di Banjarmasin saat ini sudah mencapai 98 persen, yang hanya menyisakan dua lelang tingkat SKPD yang belum ada pemenangnya, namun telah masuk proses.
Dia kembali menegaskan bahwa semua lelang sudah melalui sistem aplikasi. Untuk Pemerintah Kota Banjarmasin sendiri katanya saat ini melakukan lelang dari total 120 paket dengan pagu anggaran Rp240 miliar.
"Semua lelang dan pengadaan barang dilakukan tenaga profesional dan transparan dengan harapan tidak akan menimbulkan indikasi tersebut," tutupnya. (arum/sip)
Posting Komentar